PAPUA - Di Kampung Wombru, Distrik Mage’abume, Kabupaten Puncak, Papua, deru angin kencang sempat menghadirkan ketakutan. Sebuah Honai, rumah tradisional kebanggaan warga, roboh tertimpa pohon tumbang. Namun, di balik musibah ini, kisah tentang kebersamaan dan semangat gotong royong justru terukir indah.
Tanpa ragu, prajurit Satgas Yonif 700/Wyc segera turun tangan. Bukan dengan senjata, melainkan dengan palu, paku, dan hati yang tulus. Mereka tidak sendiri, masyarakat Kampung Wombru turut serta! Dengan semangat kebersamaan, kayu-kayu diangkat, atap diperbaiki, dan dalam waktu singkat, Honai kembali berdiri kokoh.
"Kami datang bukan hanya sebagai tentara, tapi sebagai saudara!" seru seorang prajurit, disambut sorak gembira warga. "Lihat, Honai kita sudah cantik lagi!"
Rasa haru menyelimuti warga yang terlibat. Seorang ibu yang menggendong anaknya tersenyum bahagia. "Terima kasih, Bapak-bapak TNI! Honai kami sekarang lebih kuat dari sebelumnya!" ujarnya penuh syukur.
Pangkoops Habema Maghen, TNI Lucky Avianto, turut mengapresiasi semangat luar biasa ini. "Di Puncak, kita paham bagaimana alam bisa menguji kita. Namun, kita juga tahu bahwa bersama-sama, kita bisa melewati semuanya! Prajurit Yonif 700/Wyc telah menunjukkan bahwa mereka adalah sahabat sejati bagi masyarakat Papua."
Matahari sore bersinar cerah, seolah ikut merayakan kebahagiaan ini. Honai yang kembali berdiri bukan sekadar rumah, tetapi simbol persatuan, harapan, dan ketahanan. Di Puncak, senyum dan tawa kembali memenuhi udara—bukti bahwa gotong royong adalah kekuatan yang tak terkalahkan!
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono