PAPUA - Di tengah hijaunya rimba Papua dan sunyinya Kampung Mumugu, Distrik Krepkuri, sebuah cahaya harapan bersinar lebih terang menjelang Paskah 2025. Bukan hanya lilin-lilin gereja yang menyala, tetapi juga semangat kebersamaan antara prajurit TNI dan warga yang berpadu dalam harmoni gotong royong. Di sinilah, sinergi hati diwujudkan dengan nyata.
Minggu pagi (19/4/2025), sekitar 15 prajurit dari Satgas Yonif 733/Masariku Koops Habema dipimpin oleh Serka Fanden, bahu-membahu bersama warga sejak mentari menyentuh lembah. Misi mereka bukan operasi militer, melainkan misi kasih: mempercantik gereja kampung, memperbaiki fasilitas, dan menghias altar dengan ornamen Paskah penuh makna.
Tak ada sekat antara loreng dan kain adat. Tangan-tangan yang terbiasa menggenggam senapan kini memegang sapu, kuas cat, dan karung sampah. Di tengah tawa anak-anak dan senyum ibu-ibu, halaman gereja berubah menjadi simbol cinta dan persatuan.
"Kami bukan sekadar membantu membersihkan, kami hadir untuk merayakan Paskah bersama saudara kami di Mumugu, " ujar Serka Fanden sambil menyapu debu dari altar.
Bapak Petrus, tokoh masyarakat setempat, menyampaikan rasa haru dan bangganya atas kebersamaan ini. "Paskah tahun ini terasa sangat istimewa. Bukan hanya karena dekorasinya lebih indah, tapi karena kami merasakannya bersama para prajurit yang benar-benar peduli."
Komandan Satgas Yonif 733/Masariku, Letkol Inf. Julius Jongen Matakena, melalui pesan tertulis menyatakan bahwa kegiatan ini adalah bentuk nyata dari pembinaan teritorial dan wujud kehadiran TNI yang menyatu dengan rakyat.
"Kami tidak ingin hanya dikenal sebagai penjaga batas dan keamanan. Kami ingin hadir sebagai saudara, sahabat, dan mitra masyarakat. Apalagi dalam momen suci seperti Paskah, di mana kasih dan pengharapan menjadi inti dari kehidupan, " tegas Letkol Julius.
Apresiasi pun datang dari Pangkoops Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto. Dalam pernyataannya, beliau menekankan pentingnya kemanunggalan TNI dan rakyat. "Yang dilakukan para prajurit bukan hanya membangun gereja, tapi membangun jembatan hati. Inilah wajah Indonesia yang sesungguhnya damai, bersatu, dan saling menguatkan."
Di tengah tantangan keamanan dan berbagai dinamika sosial, Paskah di Mumugu menjadi pengingat bahwa harapan tetap tumbuh, bahwa cahaya perdamaian bisa datang dari langkah-langkah kecil yang dilakukan bersama. Dan dalam langkah itu, TNI tak hanya hadir sebagai penjaga, tapi juga sebagai keluarga.
Editor: JIS Agung
Autentikasi:
Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono, Dansatgas Media HABEMA