Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua – Di balik barisan pegunungan yang sunyi, di tanah yang pernah dipenuhi kecemasan, kini tumbuh rasa tenang. Satgas Yonif 512/QY Pos Kiwirok hadir bukan hanya sebagai penjaga kedaulatan, tapi sebagai saudara, sebagai sahabat, dan sebagai keluarga. Jumat, (18/4/2025).
Mereka tak hanya berdiri tegak di pos penjagaan, tetapi berjalan menyusuri lorong kampung, menyapa warga, memeluk anak-anak, dan merajut silaturahmi dengan penuh kasih. Keamanan yang mereka berikan bukan semata lewat senjata, tapi lewat senyuman, perhatian, dan ketulusan yang menyentuh hati.
Rasa aman kini bukan lagi harapan kosong. Di Kiwirok, damai telah menjadi nyata karena para prajurit ini hadir tanpa membeda-bedakan. Tak ada sekat suku, tak ada batas bahasa. Yang ada hanyalah satu, kita adalah saudara dalam pelukan NKRI.
Dankipur, Kapten Inf Nugraha Khofa, S.T.Han., menyampaikan:
“Kami datang bukan untuk sekadar menjaga perbatasan, tapi untuk menyatukan hati. Kami tak melihat warna kulit, logat bicara, atau latar belakang. Yang kami lihat adalah saudara-saudara kami. Karena di sini, yang ada hanyalah kita, Indonesia.”
Persaudaraan yang dibangun Satgas Yonif 512/QY tidak ditulis di atas kertas, tapi ditanam dalam hati masyarakat Kiwirok. Persaudaraan yang sederhana, tapi nyata.