PAPUA - Di antara rimbunnya hutan dan megahnya pegunungan Papua, hadir kekuatan yang tak hanya menjaga, tetapi juga membangun dan merangkul: Tentara Nasional Indonesia (TNI). Mereka bukan sekadar garda terdepan keamanan, tapi juga pilar penting dalam percepatan pembangunan kesejahteraan di Tanah Papua. Minggu 20, April 2025.
Mengemban mandat dari Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2020, TNI tak hanya mengawal batas negeri dari gangguan keamanan, tapi juga menjelma menjadi jembatan kemanusiaan dan penggerak pembangunan. Di tanah yang menantang ini, prajurit TNI bekerja dalam senyap untuk menghadirkan layanan dasar, membangun rasa aman, dan membentuk komunikasi sosial yang inklusif.
"Keamanan adalah fondasi utama pembangunan, " tegas Mayjen TNI Lucky Avianto, Panglima Komando Operasi (Pangkoops) Habema. “Dan TNI hadir bukan hanya dengan kekuatan, tapi juga dengan empati.”
Kenyataan di lapangan tak selalu mudah. Papua masih dibayangi oleh aksi Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) yang mengancam stabilitas dan keselamatan, termasuk terhadap warga asing. Tragedi gugurnya Glen Malcolm Conning, pilot asal Selandia Baru yang dibunuh KSB, menjadi peringatan akan bahaya nyata yang mengintai di tengah proses pembangunan.
Namun, dari kegelapan itu, muncul cahaya aksi kemanusiaan. Tanpa menunggu permintaan, TNI bergerak cepat mengevakuasi jenazah Glen, tenaga kesehatan, guru, hingga balita sebuah tindakan tulus yang mencerminkan kemanusiaan di atas segalanya.
Lebih membanggakan lagi, keberhasilan pembebasan Kapten Phillip Mark Mehrtens, pilot Susi Air yang sempat disandera, menegaskan bahwa TNI memiliki kapasitas, kesungguhan, dan profesionalisme dalam menangani krisis sekaligus menjaga martabat bangsa di mata dunia.
Di balik senjata dan seragam loreng, ada dedikasi tanpa pamrih. Melalui pendekatan sosial, edukatif, dan kemanusiaan, TNI menghapus sekat antara institusi dan masyarakat. Mereka hadir dalam keseharian rakyat, membaur dengan budaya lokal, dan menumbuhkan kepercayaan bahwa Papua tidak sendiri.
TNI bukan hanya pelindung, tapi penggerak masa depan Papua. Karena di setiap langkah mereka, terpatri cita-cita besar: Papua yang damai, sejahtera, dan maju bersama Indonesia.
Editor: JIS Agung
Autentikasi:
Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono, Dansatgas Media HABEMA