TNI Memeluk Harapan, Menyelamatkan Generasi Maybrat dari Bahaya Miras

    TNI Memeluk Harapan, Menyelamatkan Generasi Maybrat dari Bahaya Miras

    PAPUA - Di tengah hiruk-pikuk tantangan keamanan di Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya, sebuah kisah haru muncul, menggugah hati banyak orang. Ini bukan hanya tentang keberanian prajurit TNI menjaga wilayah, melainkan tentang kasih sayang yang mengubah takdir. TNI hadir dengan pendekatan humanis, merangkul para pemuda yang terjerumus dalam bahaya miras dan mengajarkan mereka untuk merawat mimpi, bukan menghancurkannya. Kamis 17, April 2025.

    Kejadian memilukan terjadi di SD YPK Kisor, di mana seorang pemuda yang sedang berada di bawah pengaruh alkohol mengamuk, merusak fasilitas pendidikan yang selama ini menjadi simbol harapan bagi anak-anak di kampung tersebut. Papan nama sekolah yang menjadi lambang kebanggaan, gerbang ilmu, dan tiang bendera semua menjadi korban amukannya. Sebuah tindakan yang bukan hanya merusak, tetapi juga mencederai hati orang tua dan guru yang telah berjuang keras mendidik generasi muda Papua.

    Mendengar kejadian tersebut, Kapten Infanteri Riza Avrian Nugraha, Komandan Pos Satgas 501/BY Imsun, langsung merespons. Namun, bukan hukuman yang diberikan, melainkan sentuhan lembut seorang ayah yang berusaha mengarahkan mereka pada jalan yang benar. 

    Dengan penuh kesabaran, Letda Adrian dan empat personel Satgas menemui para pemuda tersebut. Alih-alih menegur dengan keras, mereka mengedukasi para pemuda tentang dampak buruk alkohol dan pentingnya menjaga fasilitas umum demi kebaikan bersama. Tidak ada kemarahan, hanya rasa prihatin dan niat tulus untuk mengubah sikap mereka.

    Pemandangan yang mengharukan terlihat ketika para pemuda yang sebelumnya merusak fasilitas sekolah itu, dengan penuh penyesalan, memperbaiki kerusakan yang mereka perbuat. Tangan-tangan yang sempat merusak kini dengan tekun merangkai kembali harapan-harapan masa depan generasi penerus.

    Letkol Inf Yakhya Wisnu A. S.Sos., M.Han., Dansatgas 501/BY, menjelaskan bahwa tugas mereka bukan hanya menjaga keamanan, tetapi juga memberikan pembinaan.  

    "Kami hadir untuk menjadi bagian dari solusi, untuk mendidik dan merangkul masyarakat. Kami bukan hanya penjaga teritorial, tetapi juga pengayom yang berusaha memperbaiki, bukan sekadar menghukum, " ujarnya penuh semangat.

    Pendekatan ini mendapat apresiasi tinggi dari Pangkoops Habema Mayjen TNI Lucky Avianto.  

    "TNI hadir bukan hanya untuk menjaga kedaulatan, tetapi juga untuk merangkul dan mendidik masyarakat. Kami berkomitmen untuk menuntun generasi muda agar mereka tidak terjerumus dalam gelapnya dunia miras, melainkan menemukan cahaya pendidikan yang dapat memimpin mereka menuju masa depan yang lebih baik, " ujar Mayjen TNI Lucky Avianto dengan haru.

    Kisah ini menjadi bukti bahwa TNI tidak hanya hadir sebagai penjaga, tetapi juga sebagai pelita harapan yang memandu generasi muda di Papua Barat Daya untuk meraih masa depan yang lebih cerah.

    Authentication: 

    Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

    papua
    Jurnalis Agung

    Jurnalis Agung

    Artikel Sebelumnya

    TNI Satgas 501/BY Selesaikan Konflik Sosial...

    Artikel Berikutnya

    Atas Nama Perjuangan, Rakyat Jadi Korban:...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    PERS.CO.ID: Jaringan Media Jurnalis Independen
    Hendri Kampai: Jangan Mengaku Jurnalis Jika Tata Bahasa Anda Masih Berantakan
    Nagari TV, TVny Nagari!
    Komitmen Keberlanjutan KAI Logistik: Penguatan Moda KA, Digitalisasi, dan Aksi Hijau
    Dari Hati untuk Rakyat: Prajurit Yonif 500/Sikatan Sapa Warga Intan Jaya dengan Baju dan Pesan Damai

    Ikuti Kami