Sentuhan Hangat di Bumi Anggruk: Satgas Marinir Sambangi Honai, Eratkan Peluk Persaudaraan di Perbatasan

    Sentuhan Hangat di Bumi Anggruk: Satgas Marinir Sambangi Honai, Eratkan Peluk Persaudaraan di Perbatasan

    PAPUA - Di jantung Papua Pegunungan, di mana honai-honai berdiri kokoh di tengah dinginnya udara, terjalin sebuah jalinan kehangatan yang tak ternilai harganya. Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-PNG Yonif 1 Marinir hadir bukan hanya sebagai penjaga garis batas negara, namun juga sebagai saudara yang mengetuk pintu hati masyarakat Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Sabtu (12/4/2025) 

    Para prajurit baret ungu itu melangkahkan kaki dengan senyum tulus menuju honai-honai, rumah tradisional yang menjadi simbol kehidupan dan kebersamaan masyarakat Anggruk. Kunjungan ini bukan sekadar formalitas, melainkan sebuah upaya tulus untuk merajut kembali benang-benang persaudaraan, mendengarkan denyut nadi kehidupan warga, serta memahami aspirasi dan kebutuhan yang mungkin selama ini terpendam.

    Suasana akrab dan penuh kekeluargaan langsung terasa saat para prajurit Marinir berbaur dengan masyarakat. Sapaan hangat, dialog santai, dan tatapan mata yang penuh perhatian menciptakan jembatan komunikasi yang kokoh. Tak ada lagi sekat antara seragam dan pakaian sederhana, yang ada hanyalah kebersamaan sebagai sesama anak bangsa.

    Letkol Marinir Siswanto, Komandan Satgas Yonif 1 Marinir, dengan penuh semangat menyampaikan makna di balik kegiatan yang menyentuh hati ini. "Kunjungan ke honai-honai ini adalah wujud nyata komitmen kami untuk selalu hadir di tengah masyarakat perbatasan. Kami ingin mempererat silaturahmi, membangun kepercayaan, dan meningkatkan kemanunggalan TNI dengan rakyat. Bagi kami, masyarakat di perbatasan adalah keluarga sendiri, dan kami akan selalu ada untuk mereka, " ujarnya dengan nada tulus.

    Sambutan hangat dan senyum tulus dari masyarakat Anggruk menjadi jawaban atas ketulusan hati para prajurit Marinir. Kehadiran mereka bukan lagi dipandang sebagai sosok yang menjaga jarak, namun sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, sebagai pelindung dan pengayom yang siap mendengarkan dan membantu.

    Menyaksikan jalinan keakraban yang terukir di bumi Anggruk, Pangkoops Habema Mayjen TNI Lucky Avianto menyampaikan rasa bangga dan apresiasinya. "Apa yang dilakukan oleh Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 1 Marinir adalah cerminan dari jati diri TNI sebagai tentara rakyat. Mendekati dan mendengarkan masyarakat adalah kunci utama dalam menciptakan stabilitas dan kedamaian di wilayah perbatasan. Sentuhan humanis seperti ini akan menumbuhkan rasa saling percaya dan memperkuat ikatan persaudaraan antara TNI dan masyarakat Papua. Saya berharap kegiatan positif ini dapat terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi seluruh prajurit yang bertugas di wilayah Papua, " kata Mayjen TNI Lucky Avianto dengan penuh harap.

    Di tengah panorama alam Papua yang indah namun penuh tantangan, hadirnya Satgas Marinir dengan sentuhan hangatnya memberikan oase kedamaian dan harapan. Kunjungan ke honai-honai bukan hanya mempererat hubungan TNI dan masyarakat, namun juga menorehkan kisah persaudaraan yang akan terus dikenang di bumi Anggruk.

    Authentication: 

    Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

    papua papua
    Jurnalis Agung

    Jurnalis Agung

    Artikel Sebelumnya

    Senandung Kasih di Bumi Dambet: Uluran Tangan...

    Artikel Berikutnya

    Langkah Kecil di Dambed, Makna Besar dari...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    PERS.CO.ID: Jaringan Media Jurnalis Independen
    Hendri Kampai: Jangan Mengaku Jurnalis Jika Tata Bahasa Anda Masih Berantakan
    Nagari TV, TVny Nagari!
    Komitmen Keberlanjutan KAI Logistik: Penguatan Moda KA, Digitalisasi, dan Aksi Hijau
    Dari Hati untuk Rakyat: Prajurit Yonif 500/Sikatan Sapa Warga Intan Jaya dengan Baju dan Pesan Damai

    Ikuti Kami